Minggu, 30 Oktober 2016

jadi penonton yang bijak dengan mengetahui sejarah yang sebenarnya



          Beberapa tahun terakhir ini indonesia sedang dilanda dengan demam film-film luar dengan ceritanya yang mengangkat tema sejarah, seperti Ashoka, Sakuntala, Mahabharata dan Abab kejayaan. Film-film ini kebanyakan dari india dan turki. penonton dari film-film tersebut pun sangat banyak (mungkin karena bosen sama sinetron indonesia yang gitu-gitu aja kali ya). awalnya aku suka mahabharata, apalagi sama pemain krisna yang cakep atau arjunanya yang cukup mempesona. gara-gara film ini yang rangkingnya melejit film-film india jadi beredar begitu banyak di Antv.
          Akupun awalnya suka, tapi karena rasa penasaran yang besar lambat laun aku mencari ke sana sini sejarahnya. dari Cuma buka-buka di internet, sampai baca novelnya versi jawa (yang nulis orang jawa) sama versi India. film ini cukup bagus, alur ceritanya juga belum banyak dibumbuhi dengan tambahan-tambahan dari penulis skenarionya. walaupun sedikit didramatisir banget (kalau film nggak ada kayak gininya mungkin susah laku, hihi). tapi di film ini nggak sekomplit novelnya juga cerita tentang krisnanya Cuma sedikit, lebih fokus pada pandawa sama kurawa. juga di film ini mungkin yang belum tahu alur sejarahnya (cerita dalam epik mahabharata) juga belum tahu tentang Srikandi yang di sini dikatakan cewek padahal di dalam novel mahabharatanya srikandi diceritakan sudah berganti kelamin menjadi laki-laki. di sini tokoh pandawanya pada sabar-sabar banget. di sini tidak ditampilkan bagaimana drupadi sering memanas-manasi kelima suaminya tentang perbuatan jahat kurawa pada mereka saat di pengasingan.

          Yang berikutnya tentang sakuntala dan Ashoka. Sakuntala sendiri filmnya mengangkat cerita tentang wanita yang menjadi nenek moyangnya padawa. yang aku ingat banget dari film ini (walaupun udah lama ya) adalah tentang raja... yang menikahi sakuntala di tempat resi... ketika pulang kekerajaan dan meninggalkan istri (yang sedang mengandung anaknya) dia hilang ingatan, ini membuatnya tidak mengakui sakuntala dan anaknya ketika datang ke kerajaan untuk meminta pengakuan. padahal cerita aslinya si raja memang tidak mengakui sakuntala dan anaknya sendiri karena malu. terus datanglah suara dari langit yang mengatakan bahwa anak itu anaknya. takut merasa malu lagi kemudian iapun menerima sakuntala dan anaknya. beda banget kan sama yang ada di film.
          film abad kejayaan sendiri kalau bisa dibilang sih banyak banget fiksinya. juga karakter Hurremnya terlalu jahat banget.
          Kalau kalian yang suka korea nih, kalau drama korea emang banyak sih yang mengangkat tema sejarah dan sama seperti film-film lainnya, banyak fiksinya. tapi kayaknya yang asik dari film korea adalah kita akan dibawa ke cerita yang seru dan  menguras emosi di tengah filmnya sebelum tamat.
          Ya bagi kalian yang pengen nonton film yang bener-bener diambil dari sejarah, saran aku sih nonton  Oemar. hehe kalau ini sih filmnya bener-bener menceritakan Umar Bin Khattab. tapi kembali pada kita. kadang film juga diciptakan untuk menghibur ataupun membuat kita tahu tentang sejarah tersebut.
          Oke, buat kalian yang suka dengan drama korea yang  mempunyai cerita sejarah, jangan marah ya......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar